Kamis, 11 Mei 2017

COACHING, MENTORING, COUNSELING

COACHING

Menurut Whitmore (dalam Passmore, 2010) coaching adalah pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya. Lalu, Downey (dalam Passmore, 2010) mengatakan bahwa coaching merupakan seni memfasilitasi kinerja, pembelajaran, dan pengembangan orang lain.

Coaching fokus mengajarkan berbagai keterampilan teknis dan non teknis kepada seorang individu dan menunjukkannya.

Grant (2001) menyebutkan bahwa coaching sebagai sebuah proses untuk meningkatkan kinerja dan kesehjateraan hidup pada populasi klien orang dewasa normal (non klinis). Melalui definisi ini, maka coaching bukanlah proses yang bersifat terapeutik, dan karenanya berbeda dengan psikoterapi dan konseling.

MENTORING

Mentoring merupakan sebuah proses seorang individu yang memiliki pengalaman atau keahlian lebih untuk memberikan dorongan, nasihat, dan dukungan kepada seorang rekan yang kurang berpengalaman, dengan tujuan membantu orang yang sedang dibimbing belajar sesuatu (Federal dalam Sulung, 2016).

Mentoring adalah proses belajar mengajar dalam upaya memperoleh pengalaman pribadi terkait dengan hubungan antar individu yang saling timbal balik, dalam upaya mengembangkan karir diantara dua individu yang berbeda usia, kepribadian, siklus hidup, status profesional, atau kredensial (Cooper dalam Sulung, 2016).



COUNSELING

Konseling di desain untuk menolong individu dalam memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap kehidupan, dan untuk mencapai tujuan penentuan diri (self determination). Hal ini dilakukan melalui pemahaman tentang berbagai pilihan yang telah dikomunikasikan dengan baik dalam proses konseling serta melalui pemecahan masalah emosional dan karakter interpersonal (McLeod dalam Gantina, 2011).

Menurut Cavanagh (dalam Gantina, 2011) konseling merupakan hubungan antara helper (orang yang memberikan bantuan) yang telah mendapatkan pelatihan dengan helpee (orang yang mendapatkan atau mencari bantuan) yang didasari oleh keterampilan helper dan atmosfer yang diciptakan untuk membantu helpee belajar membangun relasi baik dengan dirinya maupun dengan orang lain dengan cara yang produktif.

Konseling berfokus membantu individu untuk mengelola permasalahan mereka sendiri dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri.



Referensi:
Papu, Yohanes. (2016). Pelatihan coach and counseling untuk para pendamping anak jalanan di yayasan sahabat anak melalui strategi WDEP. Jurnal Psiko-Edukasi, 14, 143-151.

Yuliawan, T. P. (2016). Coaching Psychology: sebuah pengantar. Buletin Psikologi, 19(2).

Sulung, N. (2016). Efektifitas metode preceptor dan mentor dalam meningkatkan kompetensi perawat klinik. Journal of Applied Science and Education, 9(2), 224-235.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar